| 0 comments ]

Pemerintah akan menggunakan lima tipe soal dalam Ujian Nasional 2011. Cara tersebut tidak menjamin ujian bakal bebas dari kebocoran tapi setidaknya bisa menekan kemungkinan untuk mencontek.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, metode tersebut dipakai dengan asumsi satu ruang ujian berisi 30 orang, sehingga bisa mempersulit peserta yang ingin mencontek jawaban rekannya. "Kalau orang ingin mencontek pasti tetap bisa. Ini hanyalah ikhtiar untuk mengurangi kecurangan selama pelaksanaan ujian nasional," kata Nuh, Senin (28/2/2011) di Bandung, Jawa Barat.

Selain penggunaan lima tipe soal, pemerintah juga bakal memperketat alur soal ujian nasional dari percetakan hingga distribusi ke tempat ujian. "Jangan sampai terjadi kebocoran di tengah jalan. Begitu pula dengan pengawasan," kata Nuh, yang akan melibatkan pihak perguruan tinggi melalui pengawas independen.
Read More...

| 0 comments ]

Sebanyak 9.323 siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten Kendal ikuti ujian nasional tahun 2011 yang berlangsung Senin (18/4/2011) besok hingga kamis (21/4/2011) mendatang.

Ketua Panitia Ujian Nasional Kabupaten Kendal Gunoto saat dikonfirmasi Minggu (17/4/2011) mengatakan, semua soal ujian nasional saat ini sudah ada di Posko Ujian Nasional kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten, Jalan Raya Barat Kendal.

"Soal ujian sudah kami terima sejak Sabtu sore kemarin, dengan pengawalan petugas kepolisian. Soal kami simpan di gudang soal yang disegel," ujar Gunoto. Ia menambahkan, selama pelaksanaan ujian, gudang soal UN dijaga oleh aparat kepolisian dari Polres Kendal agar terhindar dari pencurian soal yang berakibat kepada kebocoran soal.

Peserta ujian nasional untuk tahun 2011 ini, menurut Gunoto, berjumlah 3.794 siswa SMA, 885 siswa MA, dan 4.644 siswa SMK. Di Kabupaten Kendal saat ini ada 42 sekolah SMA dan MA serta 30 sekolah SMK, sementara untuk tempat penyimpanan soal tahun 2011 hanya ada satu tempat, yaitu di kantor Dikpora.

Mekanisme pendistribusian, menurut Gunoto, sekolah mengirimkan dua orang, yaitu panitia UN sekolah dan pengawas independen untuk mengambil ke kantor Dikpora, beberapa jam sebelum pelaksanaan ujian berlangsung.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kendal Dwianto mengatakan, pihaknya berusaha meminimalkan kemungkinan adanya kebocoran soal.

Tahun ini, menurutnya, penekanan angka kebocoran soal sangat diperhatikan. Terbukti dengan adanya lima paket soal yang dibagikan untuk setiap ruang ujian dan dibagikan secara acak. "Ada lima paket soal yang diberikan ke peserta ujian sehingga antara peserta satu dengan lainnya ada perbedaan," jelas Dwianto.

Selain itu, untuk memantau perjalanan soal, pihaknya juga menggunakan pantauan waktu menyesuaikan dengan jarak tempuh sekolah. Sekolah terjauh di Kabupaten Kendal, kata Dwi, bisa ditempuh dengan waktu satu jam dari kantor Dikpora. Untuk itu, semua lembar jawaban harus sudah tiba di Posko UN pukul 14.00 WIB.

"Kami juga dipantau oleh dinas provinsi. Satu jam setelah lembar jawaban dari sekolah diterima, harus sudah dikirim ke provinsi," jelas Dwianto.
Read More...